Pengelolaan
Lingkungan Belajar Outdoor di Lembaga PAUD Taman Penitipan Anak (TPA) dan
Kelompok Bermain (KB)
Semua anak-anak sangat
menyukai kegiatan yang dilakukan di luar ruangan (outdoor). Kegiatan di luar ruangan merupakan suatu bagian Integral
dari program pendidikan anak usia dini. Bagi Frobel, taman bermain bersifat
"alamiah". Anak-anak memelihara kebun, membangun bendungan aliran air,
memelihara binatang, dan melakukan permainan. Mereka melakukannya di luar
ruangan atau outdoor space menyukai
udara bebas dan arenanya yang luas, kegiatan di luar ruangan juga jauh lebih
banyak menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan anak untuk
membantu perkembangannya.
Lingkungan belajar di
luar kelas seyogianya tidak hanya berperan sebagai tempat bermain melainkan
juga sebagai tempat anak mengekspresikan keinginannya. Lingkunganinn merupakan
tempat yang sangat menarik di mana anak-anak dapat tumbuh dan berkembang. Mereka
menunjukkan ketertarikan serta rasa ingin tahu yang tinggi. Anak-anak dapat
mempelajari berbagai hal serta mengoptimalkan semua aspek perkembangannya.
Kegiatan
Belajar 1
Pengelolaan
Lingkungan Outdoor di Taman Penitipan Anak dan Kelompok Bermain
A.
Pengertian
Outdoor
Ada
dua alasan penting mengapa bermain outdoor
diperuntukkan anak usia dini. Pertama,
banyak kemampuan anak yang harus dikembangkan dan didapatkan. Kedua, kebiasaan orang tua yang
menjauhkan bermain outdoor dari
anak-anak dan lebih memilih menggunakan komputer dan menonton televisi, orang
tua yang sibuk dan terlalu lelah dengan aktivitasnya, serta standar pendidikan
yang tinggi dan ketat menyebabkan anak jauh dari kegiatan bermain.
Bermain
Outdoor sangat penting
Bermain
outdoor sangat menyenangkan dan
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Hal yang paling penting dari penataan
lingkungan outdoor adalah anak mendapatkan
pengalaman yang unik. Misalnya, science,
yang datang dengan sendirinya secara natural,
yaitu bereksplorasi dan mengobservasi dengan tangannya sendiri. Anak dapat
melihat tanaman-tanaman tumbuh dan mengikuti perubahan musim. Anak-anak melihat
tentang perubahan warna, memegang kulit kayu sebatang pohon, mendengar suara
jangkrik atau mencium udara setelah hujan turun, anak-anak menggunakan semua
perasaan mereka untuk belajar tentang dunianya. Seni, musik, membaca, bermain
peran, bermain konstruktif, bermain sosial dan boneka juga dapat dibawa ke
dalam semua area outdoor.
B.
Tujuan
Anak Belajar Outdoor
Tempat
yang besar adalah salah satu ciri dari lingkungan outdoor menjadi sempurna bagi
anak-anak untuk mengembangkan kemampuan otot-otot besar, misalnya berlari dan
memanjat. Menggunakan perlengkapan di area bermain juga dapat meningkatkan
ketahanan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh.
Dalam
creative curriculum, lingkungan
bermain outdoor adalah hal yang
memerlukan perhatian yang sama dengan kegiatan di dalam kelas. Hal ini berarti
bahwa berbagai pengembangan dipelajari (sosial-emosional, kognitif, dan fisik)
yang dimasukkan dalam kegiatan indoor juga masuk dalam kegiatan outdoor.
1.
Tujuan
Perkembangan Sosial Emosional
a. Mendemonstrasikan
kemampuan sosial dengan membantu merawat taman, berpartisipasi dalam permainan
bersama teman sebaya.
b. Berunding
dan kompromi serta kooperatif dengan sesama teman dalam menggunakan peralatan
yang ada di arena bermain, berbagi alat-alat seni, bermain kelompok.
c. Mengekspresikan
kreativitas, dengan membuat berbagai benda seni. mengembangkan permainan baru.
d. Mempertinggi
rasa percaya diri (mampu belajar untuk menggunakan motorik halus dan motorik
kasar).
e. Menambah
kemandirian, seperti mendaki sendiri atau turun dengan menggunakan tali tanpa
bantuan.
f. Menunjukkan
prestasi yang dibanggakan, seperti memperlihatkan kekuatan fisik, membawa hewan
peliharaan, membawa tumbuhan yang ditanam dari bibit.
2.
Tujuan
Perkembangan Kognitif.
a. Membuat
keputusan (memilih sebuah aktivitas outdoor).
b. Merencanakan
dan memiliki banyak ide (bermain games, membangun balok, melakukan permainan
tukang kayu, membuat karya seni, menanam pohon).
c. Memecahkan
masalah (membuat terowongan di bukit pasir, dapat bermain dari satu alat
permainan ke alat permainan lainnya).
d. Menggali
pengalaman melalui berbagai peran, seperti menjadi sopir ambulans, mengecat
pagar dengan air, mencuci boneka atau menghidangkan makanan.
e. Dapat
bekerja sama (bermain pasir bersama dengan menambahkan sedikit air,
berkejar-kejaran hingga menjadi basah).
f. Belajar
science (berjalan di alam terbuka, mengamati pertumbuhan tanaman, memperhatikan
hewan-hewan yang ada di alam bebas).
g. Mengembangkan
pemahaman konsep awal matematika (menghitung lompatan atau loncatan, menghitung
jarak, mengukur tinggi pohon).
h. Memperkaya
kosakata (bercakap-cakap di bak pasir atau pada saat menjadi tukang kayu,
memberikan nama baru pada tanaman, binatang dan benda-benda yang ditemukan di
alam terbuka).
3.
Tujuan
Perkembangan Fisik
a. Mengembangkan
motorik kasar (mendaki, bergelayutan, melompat, loncat tali dan berlari-lari).
b. Mengembangkan
motorik halus (bermain dengan air dan pasir, menggambar, melukis, mengumpulkan
benda-benda kecil).
c. Menambah
koordinasi gerakan dengan mata dan tangan (menangkap, melempar, pekerjaan
tukang kayu, menghias sisi jalan dengan kapur).
d. Mengatur
keseimbangan (mendaki, berayun, meluncur, menggunakan balok untuk berlatih
keseimbangan, menggunakan alat pelontar, melompat-lompat, berjalan di atas
permukaan yang berbeda).
e. Menambah
kesadaran akan ruang dan tempat (berayun, mendaki, menurun, masuk, keluar, di
atas dan di bawah).
f. Menunjukkan
ketekunan dan ketahanan, bermain pada area mendaki, menancapkan ujung kuku pada
pohon.
C.
Prinsip
Penataan Area Bermain Outdoor Pada Anak Usia Dini
1.
Memenuhi Aturan Keamanan
2.
Melindungi dan Meningkatan Karakteristik
Alamiah Anak
3.
Desain Lingkungan Luar Kelas Harus
Didasarkan pada Kebutuhan Anak
4.
Secara Estetis Harus Menyenangkan
(y)
BalasHapus