Rabu, 28 Oktober 2015

KEBERAGAMAN DAN KESETARAAN SOSIAL DI MASYARAKAT


Berikut ini adalah sebuah artikel tentang keberagaman dan kesetaraan sosial dalam masyarakat. Yang berisi tentang hakikat yang sebenarnya untuk saling memahami sebagai makhluk sosial dalam hidup bermasyarakat.



KEBERAGAMAN DAN KESETARAAN SOSIAL DI MASYARAKAT

A.    Hakikat Keberagaman dan Kesetaraan Sosial
Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai pula dan daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut membuat bangsa Indonesia memiliki beragam budaya, agama, adat istiadat, suku dan lainnya. Keberagaman yang ada di Indonesia menjadikan setiap individu yang berasal dari setiap daerah memiliki tingkah laku dan aktivitas yang berbeda-beda. Tingkah laku dan aktivitas yang berbeda-beda inilah yang menjadikan adanya keberagaman sosial. Apakah keberagaman sosial itu?

1.      Keberagamana sosial adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keanekaragaman/perbedaan dalam suatu masyarakat atau lingkup tertentu. Keberagaman sosial terjadi karena beribu-ribu jenis suku, agama, yang ada di Indonesia bercampur menjadi satu, karena kita hidup dengan berbagai macam orang dari beberapa daerah dan suku.

2.      Kesetaraan Sosial
Kesetararaan berasal dari kata setara atau sederajat. Kesetaraan juga disebut kesederajatan. Menurut (kamus Besar Bahasa Indonesia 2008),  setara artinya sejajar, sama tingkatnya. Kesetaraan menunjukkan kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain. Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk cipataan Tuhan Yang Maha Esa memiliki kedudukan yang sama. Kedudukan itu bersumber dari adanya pandangan bahwa semua manusia diciptakan dengan kedudukan yang sama yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk lain. Lain halnya menurut Soekanto (2012), kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seorang dalam suatu kelompok sosial. Dalam masyarakat terdapat dua macam kedudukan sebagai berikut :

a.       Ascribed Status
Kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan rohanian dan kemampuan. Kedudukan ini diperoleh karena lainnya dan terdapat pada masyarakat yang sifatnya tertutup.
Contohnya seseorang yang lahir dari keluarga bangsawan, maka ia adalah bangsawan juga.
b.      Achieved Status
Merupakan kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang disenagaja. Kedudukan diperoleh sejak lahir tetapi sifatnya terbuka, misalnya seorang anak petani yang bekerja keras sehingga ia berhasil menjadi polisi.

·         Dalam kamus Sosiologi (Haryanta, 2012) kesetaraan sosial adalah tata politik sosial dimana semua orang yang berada dalam suatu masyarakat/ kelompok tertentu memiliki status yang sama.

B.     Faktor-faktor penyebab keberagaman sosial
Ø  Menurut Pierre L. Van den Berghe menjelaskan beberapa karakteristik yang menjadi sifat-sifat dasar dari suatu masyarakat majemuk. Beberapa karakteristik sebagai berikut :
1)      Adanya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang sering memiliki sub kebudayaan yang berbeda antara satu dengan lainnya.
2)      Memiliki struktur sosial yang terjadi kedalam lembaga yang bersifat nonkomplementer.
3)      Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atau kelompok lain.
4)      Sering mengalami konflik-konflik antara kelompok satu dengan kelompok yang lain.
5)      Tumbuhnya integrasi sosial dan sering ketergantungan dalam bidang ekonomi.
6)      Kurang mengembangkan konsensus antara anggota terhadap nilai-nilai yang sifatnya mendasar.
Berikut ada dua faktor yang menjadi latar belakang munculnya keberagaman sosial di masyarakat .
1.      Sejarah
Peran sejarah dalam pembentukan keberagaman kelompok sosial sangatlah besar. Hal ini dapat dilihat dari perubahan keadaan sosial yang terjadi pada individu maupun kelompok. Seiring dengan perkembangan zaman, maka berkembang pula keadaan sosial yang dipengaruhi oleh teknologi.
2.      Geografi
Bangsa Indonesia yang diapit oleh dua benua dan dua samudra memiliki keuntungan yaitu menjadi jalur strategis. Selain itu, Indonesia juga diapit oleh rangkaian cincin api dunia atau Ring Of Fire yang menyebabkan Indonesia terdapat banyak gunung api, dan menyebabkan gempa dan gunung meletus.

C.    Keberagaman Dalam Dinamika Sosial
Berikut akan diuraikan beberapa bentuk keberagaman yang meliput ras, suku bangsa/etnik, agama, jenis pekerjaan, jenis kelamin/gender dan norma.
1.      Ras
Menurut Koentjaraningrat, ras adalah populasi atas dasar kriteria genetik biologis. Selain itu Horton dan Hunt mendefinisikan ras sebagai suatu kelompok manusia yang berbeda dengan kelompok lainnya.
G Cuvier membedakan masyarakat ke dalam 3 ras pokok.
a.       Ras Mongoloid
Terdiri dari Asia Timur, Utara, Tengah, Tenggara, Pantai Timur Afrika dan Penduduk asli amerika.
b.      Ras Kaukasoid
(Ras putih) terdiri dari Asia Barat dan Selatan, Afrika Utara, Eropa.
c.       Ras Negroid
Terdiri dari Afrika Selatan dan sebagian Asia.

2.      Suku Bangsa (Etnik)
Adapun contoh suku bangsa yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:
a.       Di pulau Jawa diantaranya terdapat suku Sunda, Bawean, Betawi, Kangean.
b.      Di pulau Kalimantan diantaranya suku Basap, Berusu, Biaju, Boh, Dayak.
c.       Di pulau Sumatera diantaranya suku Akit, Bangka, Batak, Balu.
d.      Di pulau Sulawesi suku Ampana, Bado, Balatan, Bajo, Baku.
e.       Di pulau Maluku, suku Alifuru, Buli, Buru, Aru.
f.       Di pulau Bali suku Afoni, Bellu, Bali Aga
g.      Di pulau Papua suku Anggi, Asmat, Jakui, Hattam.

3.      Agama
Menurut Emile Durkheim agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal-hal yang suci.

4.      Jenis Pekerjaan
Pekerjaan juga dapat menentukan status sosial di masyarakat. Dalam kamus sosiologi Status Sosial ialah posisi atau kedudukan seseorang dalam struktur hierarki atau posisi seorang dengan orang lain di masyarakat sebagai contoh orang yang bekerja sebagai pejabat memiliki status sosial yang lebih tinggi.

5.      Jenis Kelamin
Status sosial laki-laki dan perempuan pada dasarnya sama. Saat ini perempuan ikut berperan serta dalam bekerja sama halnya dengan laki-laki.

6.      Norma
Norma merupakan kebiasaan suatu masyarakat yang menjadi aturan prilaku suatu kelompok masyarakat dalam wilayah tertentu. Menurut Soekanto secara sosiologis dikenal ada empat norma sebagai berikut:
a.       Cara (usage) menunjuk pada suatu bentuk perbuatan. Contohnya setiap orang memiliki cara masing-masing saat makan dan minum.
b.      Kebiasaan (Folkways) kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang. Contoh memberi hormat kepada orang tua sebelum sekolah.
c.       Tata kelakuan (Mores) kebiasaan yang dianggap sebagai cara berprilaku dan diterima oleh norma-norma yang mengatur.
d.      Adat istiadat (Custom) adalah tata kelakukan yang kekal serta memiliki integrasi yang kuat dengan pola-pola perilaku masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan baik dan sopan