Berikut ini adalah sebuah artikel tentang keberagaman dan kesetaraan sosial dalam masyarakat. Yang berisi tentang hakikat yang sebenarnya untuk saling memahami sebagai makhluk sosial dalam hidup bermasyarakat.
KEBERAGAMAN
DAN KESETARAAN SOSIAL DI MASYARAKAT
A.
Hakikat
Keberagaman dan Kesetaraan Sosial
Bangsa
Indonesia yang terdiri atas berbagai pula dan daerah memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut membuat bangsa Indonesia memiliki
beragam budaya, agama, adat istiadat, suku dan lainnya. Keberagaman yang ada di
Indonesia menjadikan setiap individu yang berasal dari setiap daerah memiliki
tingkah laku dan aktivitas yang berbeda-beda. Tingkah laku dan aktivitas yang
berbeda-beda inilah yang menjadikan adanya keberagaman sosial. Apakah
keberagaman sosial itu?
1. Keberagamana
sosial adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keanekaragaman/perbedaan
dalam suatu masyarakat atau lingkup tertentu. Keberagaman sosial terjadi karena
beribu-ribu jenis suku, agama, yang ada di Indonesia bercampur menjadi satu,
karena kita hidup dengan berbagai macam orang dari beberapa daerah dan suku.
2. Kesetaraan
Sosial
Kesetararaan
berasal dari kata setara atau sederajat. Kesetaraan juga disebut kesederajatan.
Menurut (kamus Besar Bahasa Indonesia 2008),
setara artinya sejajar, sama tingkatnya. Kesetaraan menunjukkan
kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu
sama lain. Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk cipataan
Tuhan Yang Maha Esa memiliki kedudukan yang sama. Kedudukan itu bersumber dari
adanya pandangan bahwa semua manusia diciptakan dengan kedudukan yang sama
yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk lain. Lain
halnya menurut Soekanto (2012), kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi
seorang dalam suatu kelompok sosial. Dalam masyarakat terdapat dua macam
kedudukan sebagai berikut :
a. Ascribed
Status
Kedudukan seseorang dalam
masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan rohanian dan kemampuan. Kedudukan ini
diperoleh karena lainnya dan terdapat pada masyarakat yang sifatnya tertutup.
Contohnya seseorang yang lahir dari
keluarga bangsawan, maka ia adalah bangsawan juga.
b. Achieved
Status
Merupakan kedudukan yang dicapai
oleh seseorang dengan usaha-usaha yang disenagaja. Kedudukan diperoleh sejak
lahir tetapi sifatnya terbuka, misalnya seorang anak petani yang bekerja keras
sehingga ia berhasil menjadi polisi.
·
Dalam kamus Sosiologi (Haryanta, 2012)
kesetaraan sosial adalah tata politik sosial dimana semua orang yang berada
dalam suatu masyarakat/ kelompok tertentu memiliki status yang sama.
B.
Faktor-faktor
penyebab keberagaman sosial
Ø Menurut
Pierre L. Van den Berghe menjelaskan beberapa karakteristik yang menjadi
sifat-sifat dasar dari suatu masyarakat majemuk. Beberapa karakteristik sebagai
berikut :
1) Adanya
segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang sering memiliki sub kebudayaan yang
berbeda antara satu dengan lainnya.
2) Memiliki
struktur sosial yang terjadi kedalam lembaga yang bersifat nonkomplementer.
3) Adanya
dominasi politik oleh suatu kelompok atau kelompok lain.
4) Sering
mengalami konflik-konflik antara kelompok satu dengan kelompok yang lain.
5) Tumbuhnya
integrasi sosial dan sering ketergantungan dalam bidang ekonomi.
6) Kurang
mengembangkan konsensus antara anggota terhadap nilai-nilai yang sifatnya
mendasar.
Berikut
ada dua faktor yang menjadi latar belakang munculnya keberagaman sosial di
masyarakat .
1.
Sejarah
Peran
sejarah dalam pembentukan keberagaman kelompok sosial sangatlah besar. Hal ini
dapat dilihat dari perubahan keadaan sosial yang terjadi pada individu maupun
kelompok. Seiring dengan perkembangan zaman, maka berkembang pula keadaan
sosial yang dipengaruhi oleh teknologi.
2.
Geografi
Bangsa
Indonesia yang diapit oleh dua benua dan dua samudra memiliki keuntungan yaitu
menjadi jalur strategis. Selain itu, Indonesia juga diapit oleh rangkaian
cincin api dunia atau Ring Of Fire yang
menyebabkan Indonesia terdapat banyak gunung api, dan menyebabkan gempa dan
gunung meletus.
C.
Keberagaman
Dalam Dinamika Sosial
Berikut akan diuraikan beberapa
bentuk keberagaman yang meliput ras, suku bangsa/etnik, agama, jenis pekerjaan,
jenis kelamin/gender dan norma.
1. Ras
Menurut Koentjaraningrat, ras
adalah populasi atas dasar kriteria genetik biologis. Selain itu Horton dan
Hunt mendefinisikan ras sebagai suatu kelompok manusia yang berbeda dengan
kelompok lainnya.
G Cuvier membedakan masyarakat ke
dalam 3 ras pokok.
a. Ras
Mongoloid
Terdiri dari Asia Timur, Utara,
Tengah, Tenggara, Pantai Timur Afrika dan Penduduk asli amerika.
b. Ras
Kaukasoid
(Ras putih) terdiri dari Asia Barat
dan Selatan, Afrika Utara, Eropa.
c. Ras
Negroid
Terdiri dari Afrika Selatan dan
sebagian Asia.
2. Suku
Bangsa (Etnik)
Adapun contoh suku bangsa yang ada di Indonesia
adalah sebagai berikut:
a. Di
pulau Jawa diantaranya terdapat suku Sunda, Bawean, Betawi, Kangean.
b. Di
pulau Kalimantan diantaranya suku Basap, Berusu, Biaju, Boh, Dayak.
c. Di
pulau Sumatera diantaranya suku Akit, Bangka, Batak, Balu.
d. Di
pulau Sulawesi suku Ampana, Bado, Balatan, Bajo, Baku.
e. Di
pulau Maluku, suku Alifuru, Buli, Buru, Aru.
f. Di
pulau Bali suku Afoni, Bellu, Bali Aga
g. Di
pulau Papua suku Anggi, Asmat, Jakui, Hattam.
3. Agama
Menurut Emile Durkheim agama adalah
suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan
dengan hal-hal yang suci.
4. Jenis
Pekerjaan
Pekerjaan juga dapat menentukan
status sosial di masyarakat. Dalam kamus sosiologi Status Sosial ialah posisi
atau kedudukan seseorang dalam struktur hierarki atau posisi seorang dengan
orang lain di masyarakat sebagai contoh orang yang bekerja sebagai pejabat
memiliki status sosial yang lebih tinggi.
5. Jenis
Kelamin
Status sosial laki-laki dan
perempuan pada dasarnya sama. Saat ini perempuan ikut berperan serta dalam
bekerja sama halnya dengan laki-laki.
6. Norma
Norma merupakan kebiasaan suatu
masyarakat yang menjadi aturan prilaku suatu kelompok masyarakat dalam wilayah
tertentu. Menurut Soekanto secara sosiologis dikenal ada empat norma sebagai
berikut:
a. Cara
(usage) menunjuk pada suatu bentuk
perbuatan. Contohnya setiap orang memiliki cara masing-masing saat makan dan
minum.
b. Kebiasaan
(Folkways) kebiasaan yang dilakukan
secara berulang-ulang. Contoh memberi hormat kepada orang tua sebelum sekolah.
c. Tata
kelakuan (Mores) kebiasaan yang
dianggap sebagai cara berprilaku dan diterima oleh norma-norma yang mengatur.
d. Adat
istiadat (Custom) adalah tata
kelakukan yang kekal serta memiliki integrasi yang kuat dengan pola-pola
perilaku masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan baik dan sopan